Pembelajran keterampilan
berbicara harus dilaksanakan dengna menciptakan situasi belajar yang
memungkonkan siswa dapat mengembangkan potensi keterampilan berbicaranya
semkasimal mungkin. Apapun kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan, harus
senantiasa memberikan kesempatan pada siwa untuk berlatih berbicara. Sebagaiman
keterampilan bahasa yang lain, keterampilan berbicara hanya dapat dikuasai
dengan baik apabila si pembelajar diberi kesempatan berlatih
sebanyak-banyaknya.
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran
keterampilan berbicara adalah sebagai berikut :
a. Memberika latihan berbicara sebanyak-banyaknya. Untuk mebguasai suatu
keterampilan, termasuk keterampilan berbicara perlu latihan praktek yang
dilaksanakan secara tertur dan terarah. Jadi siswa tidak cukup hanya mengetahui
teori berbicara, melainkan mereka harus berlatih menerapkan teori tersebut
dalam kondisi sealamiah mungkin.
b. Latihan berbicara harus merupakan bagianyang integral dari program
pembelajarn sehari-hari. Selain dalam kegiatan pembelajaran bahsa Indonesia,
latihan berbicara harus juga dialami siswa dalam pembelajaran lain, karena itu
perlu adanya koordinasi antara guru bahsa Indonesia dengan guru-guru bidang
studi lain, dalam hal member kesempatan berlatih berbicara kepada para siwa
sehingaa siswa secra aktif berlatih berbicara dalam suatu komunikasi
sewajarnya.
c. Menumbuhkan keprcayaan diri. Salah satu hambatan yang dihadapi seorang
siswa, terutama siswa pemula adalah kurangnya rasa percaya diri. Latihan
berbicara yang dilaksanakan secara teratur sangat berguna bagi pembinaan rasa
percaya diri pada siwa tersebut.
Upaya
meningkatkan rasa percaya diri pada
waktu berbicara, setiap akan melakukan kegiatan berbicara, lebih dahulu siwa
tersebut harus mempersiapkan diri dengan :
1) Berusaha menguasai apa yang akan disampaikan. Sebelum ia berbicara
dengan orang lain terlebih dahulu ia harus mengetahui secara pasti apa yang
akan disampaika.
2) Menyusun masalah yang akan disampaikan secara sistematis sehingga
menjadi suatu yang menarik bagi lawan bicaranya. Sudah barang tentu si
pembicara harus tertarik terhadap masalah yang akan disampaikan. Kita akan
mengalami kesulitan membuat orang lain tertarik apabila kita sendiri tidak
tertarik pada masalah tersebut.
3) Meyakinkan diri bahwa apa yang akan disampaikan itu adalah hal yang
benar dan penting serta bermanfaat bagi pendengar. Keyakinan ini akan
menjadikan pembicara lebih berani tampil di depan pendengar sehingga rasa
percaya diri akan lebih mantap.
4) Berpikir secara trebuka, santai serta memandang pendengar sebgai pihak
yang tidak lebih dulu tahu tentang hal yang akan disampaikan justru pendengar
masih perlu diberi tahu tentang apa yang akan disampaikan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar